Monday, September 6, 2010

Saya dan bunuh diri

Ada kejadian lucu sekaligus memprihatinkan yang saya alami seputar "bunuh diri". Bukan. Bukan saya pelakunya, tapi paling tidak, dalam kasus bunuh diri ini, saya terlibat langsung dan menjadi salah satu dari "pemeran pembantu" yang (akhirnya) ikutan nongol di tipi.
Agak sedikit memalukan buat saya, nampang di tipi dengan tampat awut2an dan malah salah satu kerabat saya yang melihat "penampilan spektakuler" saya itu, mengira saya adalah Kapolres Bogor. Gubrakk banget!

Kejaidannya sudah agak lama, waktu itu saya sendirian di rumah. Anak-anak belum pulang sekolah dan PRT saya juga sudah pulang ke rumahnya sendiri. DItengah himpitan berbagai masalah yang menimpa saya akhir-akhir ini, kok saya tiba-tiba terpikir opsi "bunuh diri". Tentu saja saya sangat jauh dari kemungkinan melakukan hal buruk itu, tapi entah kenapa, tib-tiba saya terpikir, bagaimana ya akhir masalah saya, seandainya (hanya seandainya, ya) saya nekat bunuh diri.

Wednesday, September 1, 2010

Minggat


Siang tadi, ketika anak sulung saya yang duduk di kelas 8 pulang sekolah, ia bercerita dengan hebohnya tentang seorang teman sekolahnya yang setelah beberapa hari tidak masuk sekolah, ternyata telah melarikan diri dari rumahnya.

Sebelumnya, anak tersebut memang pernah bercerita kepada teman dekatnya, bahwa di rumah ia sering dipukuli dengan kayu oleh orangtuanya (tidak diketahui apakah ayah atau ibunya yang melakukan pemukulan itu).
Anak tersebut dikabarkan melarikan diri ke Bandung dengan membawa lari uang orangtuanya sebesar 3,5 juta rupiah dan sebuah sepeda motor. Sebetulanya ada seorang temannya yang juga diajak minggat bersama anak tersebut, tetapi anak itu cuma bertahan beberapa hari sebelum akhirnya mengabari orangtuanya dan minta dijemput pulang. Ia mengaku dipaksa anak satunya lagi, bahkan sebenarnya ia tiak setuju dengan rencana melarikan diri tersebut dan hanya menuruti temannya karena tidak berani menolak.
Sebuah cerita yang sering kita dengar. Anak melarikan diri dari rumah karena perlakuan orangtuanya.
Tapi yang agak memprihatinkan, orangtuanya ternyata menitipkan pesan kepada salah satu sahabat anaknya di sekolah dan mengatakan, kalau anak tersebut tidak mau pulang ya tidak apa-apa, orangtuanya juga sudah capek dan mereka berencana untuk pindah. Jadi anak itu tidak perlu repot mencari orangtuanya lagi.
Miris kami (saya dan anak saya) mendengar hal itu, meskipun mungkin itu hanya gertak sambal belaka dari orangtuanya.

Sunday, August 29, 2010

Definisi Cinta

Postingan ini, sengaja saya letakkan pertama kali di blog ini untuk membantu memahami apa yang dimaksud dengan cinta. Bagi saya hal ini penting, karena sering terjadi, seseorang terjerumus ke dalam apa yang dikiranya "cinta", padahal hal tesebut sama sekali tidak bisa idkategorikan cinta dan cenderung kepada kerusakan yang berakibat buruk kepada dirinya sendiri.
Isi dari tulisan ini saya kopi-paste langsung dari Wikipedia, saya mohon maaafapabila ada kekurangan atau kesalahan. Tulisan ini akan saya edit dikemudian hari jika ternyata ditemukan kekurangan/kesalahan.